Hubungan antara Kejadian Green Tobacco Sickness, Tingkat Asupan dan Status Gizi pada Anak Petani Tembakau di Wilayah Perkebunan Tembakau, Puger, Jember

The Relationship between the Incidence of Green Tobacco Sickness, Nutritional Intake and Malnutrition in Children of Tobacco Farmers in the Tobacco Plantation Area, Puger, Jember

Authors

  • Karera Aryatika Prodi Gizi, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Mulawarman, Samarinda, Indonesia Author
  • Ika Wirya Wirawanti Prodi Gizi, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Mulawarman, Samarinda, Indonesia Author
  • Muhammad Nuzul Azhim Ash Siddiq Prodi Gizi, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Mulawarman, Samarinda, Indonesia Author
  • Fahrul Rozi Prodi Gizi, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Mulawarman, Samarinda, Indonesia Author
  • Chaidir Masyhuri Majiding Prodi Gizi, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Mulawarman, Samarinda, Indonesia Author
  • Anitatia Ratna Megasari Program Studi gizi, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Mulawarman Author

DOI:

https://doi.org/10.30872/bv3srg34

Keywords:

Green Tobacco Sickness, Asupan Gizi, Status Gizi, Anak-anak, Tembakau, Nutritional Intake, Nutritional Status, Children, Tobacco

Abstract

Latar Belakang: Anak-anak yang bekerja di lingkungan perkebunan tembakau memiliki risiko tinggi terkena Green Tobacco Sickness (GTS), yaitu keracunan nikotin akibat kontak langsung dengan daun tembakau. GTS diketahui dapat menyebabkan gejala seperti mual, muntah, dan penurunan nafsu makan, yang berdampak pada penurunan asupan gizi dan status gizi anak.

Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara kejadian GTS, tingkat asupan zat gizi makro, dan status gizi anak petani tembakau di wilayah Puger, Kabupaten Jember.

Metode:. Penelitian ini menggunakan desain potong lintang (cross-sectional) yang dilakukan pada bulan September 2021 dengan melibatkan 38 anak usia 9–11 tahun dari MI Darussalam Puger II. Data dikumpulkan melalui kuesioner gejala GTS, food recall 1x24 jam untuk mengukur asupan protein, lemak, dan karbohidrat, serta pengukuran antropometri untuk menentukan status gizi berdasarkan IMT/U. Analisis data dilakukan menggunakan uji Chi-Square.

Hasil: Sebanyak 65,79% responden mengalami GTS, dan mayoritas memiliki asupan protein serta karbohidrat yang kurang. Terdapat hubungan yang signifikan antara kejadian GTS dan status gizi (p = 0,048), serta antara asupan protein (p = 0,032) dan karbohidrat (p = 0,036) dengan status gizi. Anak yang mengalami GTS cenderung memiliki status gizi kurang.

Kesimpulan: GTS berkontribusi terhadap penurunan nafsu makan dan asupan makanan, yang berdampak pada gizi kurang pada anak. Diperlukan intervensi gizi dan perlindungan kesehatan bagi anak-anak di lingkungan pertanian tembakau.

Downloads

Published

30-06-2025

How to Cite

(1)
Aryatika, K.; Wirawanti, I. W.; Siddiq, M. N. A. A.; Rozi, F.; Majiding, C. M.; Anitatia Ratna Megasari. Hubungan Antara Kejadian Green Tobacco Sickness, Tingkat Asupan Dan Status Gizi Pada Anak Petani Tembakau Di Wilayah Perkebunan Tembakau, Puger, Jember: The Relationship Between the Incidence of Green Tobacco Sickness, Nutritional Intake and Malnutrition in Children of Tobacco Farmers in the Tobacco Plantation Area, Puger, Jember. Integr. Nutr. J. 2025, 1 (1), 29-36. https://doi.org/10.30872/bv3srg34.

Most read articles by the same author(s)

Similar Articles

You may also start an advanced similarity search for this article.